Senin, 06 Agustus 2018

Tercarik sebuah kertas


Ku tuliskan rencana, perasaan dan hidup dengan sebuah pensil
dan kuserahkan penghapusnya kepada Tuhan.
Agar aku tahu, paham dan mengerti, apabila rencana, perasaan dan hidup sewaktu – waktu meleset. Maka itulah jalan terbaik yang sebagian
dari tulisan ku dihapuskan Tuhan.
Dengan cara inilah diary dari kehidupanku bisa tertata rapi dengan tulisan-tulisan sebagaimana mestinya.
Jika aku diberikan kesempatan mengulang kehidupan ku, maka aku akan menolaknya dengan lantang dan percaya diri.
karena dimensi dari argumentasi menjawab bahwa tidak ada kehidupan yang sempurna.

ini bukan soal buka-bukaan, yang harus kulalui
ku titipkan siangku agar bertemu malamku
ku titipkan malamku agar bertemu pagi ku.

 

Copyright @ 2014 ONE EDITOR.

Designed by | Excellentz