Jumat, 08 Juni 2018

Bukan Puisi

Seni berfikir berbeda-beda ada cepat dan lambat. Lambat, hal inilah yang sering saya alami dalam melakukan seni berfikir. Hal yang seharusnya bisa diungkapkan kala itu menjadi hilang seketika dan tak tahu sebabnya. Sebagai contoh ketika ditanya apa yang akan kamu lakukan kalau ada orang yang tidak menyukai kamu? Jawaban yang seharusnya dijawab adalah jawaban yang biasa dijawab oleh orang-orang pada umumnya(statement kok maksa). Kala itu saya hanya diam dan berfikir, bagaimana bisa saya melakukan sesuatu yang tidak pernah saya lakukan yaitu tidak menyukai seseorang. Dan sambil berdoa semoga saya tidak menjadi orang yang seperti itu, tidak menyuka hanya karena alasan tertentu.

Mungkin dengan cara ini yang biasa di lampiaskan di story WA, ig story bahkan status facebook yang hanya tampil 24 jam. Sesaat fikiran itu datang entah dari mana, sudut mana dia memulai yang pasti ini akan berlanjut seperti halnya tukang bubur naik haji. Di penghujung malam ini Sabtu 9 Juni 2018 aku di larutkan dalam sebuah suasana dengan penuntun seduhan kopi yang biasa di seruput bapak bapak di kala dinginnya pagi. Ku akhiri ini dengan gerakan jempol meraba keyboard yang sepenuhnya beradu dengan otak.
Sekian sampah ini.
Share this ! :
Share on FB Tweet Share on G+

Excellentz

Blog ini hanyalah tempat sampah dari isi otak saya

4 komentar:

 

Copyright @ 2014 ONE EDITOR.

Designed by | Excellentz